Pages

Rabu, 02 Mei 2012

Paracetamol


Paracetamol

Nama lain : Paracetamolum, acetaminophen, paracetamol.
Merupakan serbuk hablur, putih, tidak berbau, rasa sedikit pahit. Mengandung tidak kurang dari 98,0% dan tidak lebih dari 101,0% C5H9NO2 dihitung terhadap zat anhidrat.
Kelarutan : larut dalam air mendidih dan dalam natrium hidroksida 1N, mudah larut dalam etanol.
Khasiat dan Penggunaan : Analgetik dan antipiretik.



Tengah hari, di sebuah café outdoor, duduk seorang laki-laki bernama Fajri. Disebelahnya, ada Arel, sepupunya yang baru saja keluar dari Rumah Sakit Jiwa (RSJ). Mereka berdua saling mengunci mulut sembari menunggu pesanan datang. Fajri memesan iced lemon tea, sedangkan Arel ingin menikmati ganasnya mentari siang dengan secangkir kopi panas.

Dua menit kemudian, pelayan cantik berjalan bak seorang model mendatangi meja Fajri dan Arel, membawakan pesanan. Berpakaian serba ketat, lekuk demi lekuk terlihat jelas, belahan dimana-mana, dan hanya mengenakan celana hot pants—memampangkan kulit putih-mulus. Pelayan itu meninggalkan meja dengan langkah yang membuat pinggulnya bergoyang ke kiri ke kanan.

Fajri segera menyedot iced lemon tea-nya. Menyiram kerongkongannya yang mulai mengering. Sambil minum, Fajri menatap Arel yang merogoh kantong jumper-nya, mengambil sesuatu. Sebuah bungkus pil. Arel memasukkan dua pil ke dalam cangkir kopi yang masih panas. Sesekali ia meniup-niup kopinya dan mengaduknya perlahan.

‘Apa yang baru saja kau masukkan?’ tanya Fajri, penasaran.
‘Obat’ Arel menjawab cuek.
‘Obat apa?’
‘Parecetamol..’
Fajr melongo. ‘Kau gila ya? Kenapa memasukkan paracetamol ke dalam cangkir kopi? Dasar aneh!’ hardik Fajri.
‘Kau yang gila! Punya otak tapi tidak digunakan. Kopiku masih panas..! maka supaya cepat dingin, aku memberinya … obat penurun panas!’ jawab Arel enteng.
Fajri: ‘…’

(.‘’)(‘’.) (.‘’)(‘’.)


0 komentar:

Posting Komentar

Thanks for Reading. Follow my instagram account @abadikanmu and see you there!