
Dia menggeliat. Membuka separuh matanya,
tersenyum, dan mengecup dahiku.
"I
love you too," katanya seraya
membalas memelukku erat.
Tiba-tiba dia terlonjak. Terhenyak, lalu
mengambil jam tangan di meja samping tempat tidur. Romannya
melukis kepanikan. Dia seperti teringat sesuatu.
"Aku harus pergi. Aku sudah terlambat,"
Dia berkata sambil mengambil pakaian yang semalam ia tanggalkan.
Aku menggeliat dengan malas. Kecewa. Aku masih
merindukan kehangatannya. Dia tahu. Dia memelukku dari belakang dan mengecup
leherku. Perlahan. Aku terkesima.
"Lusa kita bertemu lagi di sini," ia
berjanji.
Aku tersenyum. Bibir kami bertemu. Hangat dan
penuh cinta. Kurapikan dasinya, dan dia mengancingkan bajuku.
Kami pun meninggalkan kamar hotel untuk pulang
ke ISTRI masing-masing.
Cuplikan kisah ini beredar di seantero dunia
maya.
Saya mengambilnya dari sebuah milis. Tanpa tahu
siapa penciptanya.
Memang.. ini sebuah perselingkuhan yang tragis.
(.‘’)(‘’.) (.‘’)(‘’.)
0 komentar:
Posting Komentar
Thanks for Reading. Follow my instagram account @abadikanmu and see you there!