Hari minggu kemarin, pagi-pagi aku jalan-jalan ke
Manahan, Solo. Rutinitas yang begitu jarang kulakukan. Di sepanjang jalan yang
mengelilingi Stadion Manahan tersebut bukan cuman para pedagang yang berentetan
menjajakan barang jualannya, namun juga dipenuhi oleh orang-orang yang berlalu
lalang menyesaki jalanan. Sebagian besar dari kerumunan itu adalah anak
ABG—yang alay. Tau kan? Tipe orang yang kemana-mana selalu pegang hape, gaya
rambut dibuat mekar dan melancip-lancip, pake kacamata Dochi Pee Wee Gaskin,
dan mengenakan balutan kain yang berwarna-warni.
Nah, dari berbagai species ABG alay yang aku temui,
hampir kesemuanya berpasangan. Begandengan tangan di setiap kesempatan, kalo
ngobrol berdua seolah di tempat itu hanya ada mereka bedua—yang lain cuman
patung berjalan, dan nggak sungkan memamerkan kemesraan yang mereka tiru dari
selebriti tanah air.
Dari situ aku jadi berpikir, mungkin akan sulit
membedakan antara ‘Olah raga pagi hari
ternyata sangat menyehatkan badan’ dengan ‘Pacaran pagi hari ternyata merupakan opsi yang wajib menjadi pilihan’
(.‘’)(‘’.) (.‘’)(‘’.)
Selain pacaran, rupanya Manahan juga dapat dijadikan
sebagai ajang Pemburuan Cinta. Ide ini tercetus begitu aja setelah kenyang
dengan pandangan orang berpacaran di sepanjang jalan. Begini ulasannya…
Para pemburu cinta di dunia ini dapat dikategorikan
menjadi tiga karakter. Yaitu karakter Pelukis,
karakter Peminat Lukisan dan
karakter Kolektor. Kok bisa?
Sebelum mengupas habis ketiga karakter diatas,
sebenarnya apa sih tujuan seseorang beburu cinta? Yups, untuk menjalin suatu
hubungan. Tapi strategi berburu dan senjata yang digunakan bermacam-macam. Ada
berjuta cara dan upaya untuk menancapkan panah ke hati sang Pujaan. Yaitu :
1.
Pelukis.
Pelukis adalah orang yang membuat lukisan untuk
memenuhi tuntutan kerja atau hanya sebagai pemuas kebutuhan. Biasanya, orang
yang berkarakter Pelukis adalah
smooth talker. Lidahnya licin. Pengobral janji belaka dan jago
ngegombal—tentunya gombal yang tak berbobot dan tak bermutu.
Mereka bisa dengan mudah mendapatkan pasangan—kadang
lebih dari satu. Mereka sangat lihai dalam membuat sang pasangan melting.
Seolah mereka punya tumpukan buku ‘Panduan Meluluhkan Pasangan dalam Waktu
Singkat’.
Pacar atau pacaran, bagi karakter pelukis hanyalah sebagai penunjang imej, hobi, dan sekedar
punya-punya-an. Sering kali Pemburu Cinta yang berkarakter pelukis disebut sebagai: Player. Karena permainan kata dan buaian
janji-janji adalah keahlian otodidak mereka.
Mereka sangat mengerti apa yang diinginkan oleh
pasangan, namun hanya akan memberinya jika ditukar dengan imbalan. Karakter pelukis sangat anti dengan predikat
jomblo. Dan perlu diketahui, bahwa mereka adalah benalu bagi para korban
cintanya. Hati-hati!
2.
Kolektor.
Kolektor adalah seseorang yang menganggap lukisan
sebagai nafas hidup. Mereka akan memborong banyak lukisan dari satu galeri ke
galeri lain. Tak peduli berapa harga yang harus dirogoh. Para kolektor punya pengetahuan mendalam dan
sanggup berkomentar banyak mengenai lukisan.
Pemburu cinta yang berkarakter kolektor akan datang ke galeri, melihat-lihat lukisan, membelinya,
lalu lukisan tersebut ia lelang. Uang yang di dapat dari pelelangan akan ia
gunakan untuk membeli lukisan lagi yang baru, dan melelangnya. Begitu
seterusnya.
Orang yang berkarakter Kolektor, hobi bergonta-ganti pasangan. Tipe orang yang mudah
menjalin hubungan sekaligus mudah putus. Biasanya memiliki segudang kisah cinta
namun masing-masing tak bertahan lama. Hanya sambil lalu.
Mereka akan berjuang menemukan cinta sejati dengan
terus menerus mencari. Memilih, mencoba, lalu jika tidak cocok … ganti. Mereka
sering tak puas dengan seseorang, pasti ada aja yang dirasa ‘masih kurang’.
Kriteria yang mereka sukai biasanya pasaran. Jadi
mudah di dapat di berbagai tempat, murah, namun kualitasnya standard. Maka,
para Kolektor tak pernah mengerti apa
sebenarnya yang ia cari dan sampai kapan harus berhenti.
3.
Peminat
Lukisan.
Peminat Lukisan adalah orang yang menyukai dan menghargai
sebuah lukisan. Dia akan mendatangi puluhan galeri hanya untuk menentukan satu
pilihan. Seorang penyeleksi yang ketat. Dalam memilih, dia akan dihujani oleh
pemikiran-pemikiran matang yang logis sesuai paradigma masa yang akan datang.
Pemburu cinta berkarakter Peminat Lukisan biasanya mempunyai kriteria yang kompleks. Hampir
menuju sempurna. Ia memang tipe yang lumayan perfektionis. Berjiwa pemilih. Tak
ingin menyesal di kemudian hari. Sosok yang ia inginkan akan ia tentukan dengan
banyak pertimbangan, pemikiran dan nggak sembarangan.
Biasanya karakter ini punya mantan yang berjumlah
sedikit, namun cenderung menjalin hubungan yang lama. Sangat berkebalikan
dengan karakter kolektor. Jika kolektor menemukan cinta sejati dengan
mencari, maka Peminat Lukisan akan
menemukan cinta sejati dengan menunggu. Jadi jangan heran, paran Peminat Lukisan sering kali jomblo.
Mereka tak akan menjalin suatu hubungan sampai
benar-benar menemukan orang yang tepat.
(.‘’)(‘’.) (.‘’)(‘’.)
Yang mana karakter
Pemburu Cintamu?
(.‘’)(‘’.) (.‘’)(‘’.)
0 komentar:
Posting Komentar
Thanks for Reading. Follow my instagram account @abadikanmu and see you there!