Pages

Sabtu, 28 April 2012

Pemburu Cinta

Hari minggu kemarin, pagi-pagi aku jalan-jalan ke Manahan, Solo. Rutinitas yang begitu jarang kulakukan. Di sepanjang jalan yang mengelilingi Stadion Manahan tersebut bukan cuman para pedagang yang berentetan menjajakan barang jualannya, namun juga dipenuhi oleh orang-orang yang berlalu lalang menyesaki jalanan. Sebagian besar dari kerumunan itu adalah anak ABG—yang alay. Tau kan? Tipe orang yang kemana-mana selalu pegang hape, gaya rambut dibuat mekar dan melancip-lancip, pake kacamata Dochi Pee Wee Gaskin, dan mengenakan balutan kain yang berwarna-warni.

Nah, dari berbagai species ABG alay yang aku temui, hampir kesemuanya berpasangan. Begandengan tangan di setiap kesempatan, kalo ngobrol berdua seolah di tempat itu hanya ada mereka bedua—yang lain cuman patung berjalan, dan nggak sungkan memamerkan kemesraan yang mereka tiru dari selebriti tanah air.

Dari situ aku jadi berpikir, mungkin akan sulit membedakan antara ‘Olah raga pagi hari ternyata sangat menyehatkan badan’ dengan ‘Pacaran pagi hari ternyata merupakan opsi yang wajib menjadi pilihan’

(.‘’)(‘’.) (.‘’)(‘’.)

Selain pacaran, rupanya Manahan juga dapat dijadikan sebagai ajang Pemburuan Cinta. Ide ini tercetus begitu aja setelah kenyang dengan pandangan orang berpacaran di sepanjang jalan. Begini ulasannya…

Para pemburu cinta di dunia ini dapat dikategorikan menjadi tiga karakter. Yaitu karakter Pelukis, karakter Peminat Lukisan dan karakter Kolektor. Kok bisa?

Sebelum mengupas habis ketiga karakter diatas, sebenarnya apa sih tujuan seseorang beburu cinta? Yups, untuk menjalin suatu hubungan. Tapi strategi berburu dan senjata yang digunakan bermacam-macam. Ada berjuta cara dan upaya untuk menancapkan panah ke hati sang Pujaan. Yaitu :

1.    Pelukis.

Pelukis adalah orang yang membuat lukisan untuk memenuhi tuntutan kerja atau hanya sebagai pemuas kebutuhan. Biasanya, orang yang berkarakter Pelukis adalah smooth talker. Lidahnya licin. Pengobral janji belaka dan jago ngegombal—tentunya gombal yang tak berbobot dan tak bermutu.
Mereka bisa dengan mudah mendapatkan pasangan—kadang lebih dari satu. Mereka sangat lihai dalam membuat sang pasangan melting. Seolah mereka punya tumpukan buku ‘Panduan Meluluhkan Pasangan dalam Waktu Singkat’.
Pacar atau pacaran, bagi karakter pelukis hanyalah sebagai penunjang imej, hobi, dan sekedar punya-punya-an. Sering kali Pemburu Cinta yang berkarakter pelukis disebut sebagai: Player. Karena permainan kata dan buaian janji-janji adalah keahlian otodidak mereka.
Mereka sangat mengerti apa yang diinginkan oleh pasangan, namun hanya akan memberinya jika ditukar dengan imbalan. Karakter pelukis sangat anti dengan predikat jomblo. Dan perlu diketahui, bahwa mereka adalah benalu bagi para korban cintanya. Hati-hati!

2.    Kolektor.

Kolektor adalah seseorang yang menganggap lukisan sebagai nafas hidup. Mereka akan memborong banyak lukisan dari satu galeri ke galeri lain. Tak peduli berapa harga yang harus dirogoh. Para kolektor punya pengetahuan mendalam dan sanggup berkomentar banyak mengenai lukisan.
Pemburu cinta yang berkarakter kolektor akan datang ke galeri, melihat-lihat lukisan, membelinya, lalu lukisan tersebut ia lelang. Uang yang di dapat dari pelelangan akan ia gunakan untuk membeli lukisan lagi yang baru, dan melelangnya. Begitu seterusnya.
Orang yang berkarakter Kolektor, hobi bergonta-ganti pasangan. Tipe orang yang mudah menjalin hubungan sekaligus mudah putus. Biasanya memiliki segudang kisah cinta namun masing-masing tak bertahan lama. Hanya sambil lalu.
Mereka akan berjuang menemukan cinta sejati dengan terus menerus mencari. Memilih, mencoba, lalu jika tidak cocok … ganti. Mereka sering tak puas dengan seseorang, pasti ada aja yang dirasa ‘masih kurang’.
Kriteria yang mereka sukai biasanya pasaran. Jadi mudah di dapat di berbagai tempat, murah, namun kualitasnya standard. Maka, para Kolektor tak pernah mengerti apa sebenarnya yang ia cari dan sampai kapan harus berhenti.

3.    Peminat Lukisan.

Peminat Lukisan adalah orang yang menyukai dan menghargai sebuah lukisan. Dia akan mendatangi puluhan galeri hanya untuk menentukan satu pilihan. Seorang penyeleksi yang ketat. Dalam memilih, dia akan dihujani oleh pemikiran-pemikiran matang yang logis sesuai paradigma masa yang akan datang.
Pemburu cinta berkarakter Peminat Lukisan biasanya mempunyai kriteria yang kompleks. Hampir menuju sempurna. Ia memang tipe yang lumayan perfektionis. Berjiwa pemilih. Tak ingin menyesal di kemudian hari. Sosok yang ia inginkan akan ia tentukan dengan banyak pertimbangan, pemikiran dan nggak sembarangan.
Biasanya karakter ini punya mantan yang berjumlah sedikit, namun cenderung menjalin hubungan yang lama. Sangat berkebalikan dengan karakter kolektor. Jika kolektor menemukan cinta sejati dengan mencari, maka Peminat Lukisan akan menemukan cinta sejati dengan menunggu. Jadi jangan heran, paran Peminat Lukisan sering kali jomblo.
Mereka tak akan menjalin suatu hubungan sampai benar-benar menemukan orang yang tepat.

(.‘’)(‘’.) (.‘’)(‘’.)


Yang mana karakter Pemburu Cintamu?

(.‘’)(‘’.) (.‘’)(‘’.)




0 komentar:

Posting Komentar

Thanks for Reading. Follow my instagram account @abadikanmu and see you there!