Pages

Kamis, 30 Agustus 2012

Jentik-Jentik Korupsi di Lingkup Sekolah #2


Korupsi. Tindakan busuk yang menjangkiti masyarakat dan bersemi hampir di setiap jengkal elemen negeri ini, tak terkecuali di dalam sekolah.

Pertanyaan saya, apa korupsi hanya bersangkutan dengan UANG?

Sebab banyak juga warung-warung di jalanan yang mengkorupsi barang dagangan maupun timbangan. Ambil contoh, misal ada penjual warung beras yang dengan tamak memberi sebuah benda untuk beban berat pada timbangan, supaya ketika ia menimbang beras,  ia masih untung karena berasnya tak kunjung habis (masih ada sisa).
 
Selain warung, sarana yang kerap digunakan praktek korupsi adalah POM Bensin. Ada lho POM Bensin yang curang. Yaitu mereka yang mengotak-atik saluran mesin bensinnya, untuk memberdayai para pelanggan.

Sementara di lingkup sekolah, seperti yang saya bicarakan pada posting lalu. Ada guru yang suka korupsi tanpa menggunakan uang. Para guru itu, mereka mengkorupsi … waktu.

Pernah jadi korban korupsi waktu oleh guru? Saya (sebagai siswa) sering.

Yang saya maksudkan adalah, itu lho, guru yang tetap mengajar meski bel tanda ganti pelajaran sudah berbunyi. Biasanya meraka itu tipikal guru yang mempunyai materi pelajaran banyak namun belum sanggup memaksimalkan waktu yang disediakan.

Kalimat, ‘Sebentar lagi yaa.. tinggal sedikit nih materinya. Nanggung!’ merupakan alibi khas mereka.

Iya, saya tahu, itu manusiawi. Tapi, disamping kasihan sama guru mapel selanjutnya (karena jamnya pasti terpotong), tindakan korupsi waktu juga memiliki andil besar dalam melestarikan budaya mengulur-ulur waktu alias moloooorr.

We all know, time is money.

Lha wong rapat-rapat yang diadakan di sekolah mayoritas PASTI ADA ACARA MOLOR-nya. Baik molor saat permulaan acara maupun ketika acara rapat akan berakhir. Dari alasan ‘menunggu guru yang belum hadir’ sampai ke alasan ‘Ah, kuraaang dikiiii…t nanggung euy..’

Itu yang bikin saya resah, kenapa hampir setiap acara di lingkup dareah, selalu ada molornya? Entah, di rapat desa, rapat karang taruna, rapat SOSIS OSIS, RAPAT SEKOLAH, acara kawinan, acara pengajian, dan lain sebagainya.

Setidaknya, kita mengerti bahwa korupsi waktu angat akrab dengan keseharian kita. Dan saya yakin kita semua pasti benci sama acara molor. Namun apa daya, molor dan korupsi waktu sudah seperti tradisi bagi kita.

Kita muak.. namun TAK BERTINDAK.
Kita jengah.. namun tak urung BERUBAH.

(.‘’)(‘’.) (.‘’)(‘’.)

Matur nuwun sudah kersa pinarak ke gubuk kecil saya
Sebuah gubuk, tempat menabung potongan kejujuran dan cuplikan angan

0 komentar:

Posting Komentar

Thanks for Reading. Follow my instagram account @abadikanmu and see you there!