Pages

Sabtu, 27 September 2014

Kepada Butiran Pasir



 
Mungkin saja jika debu dan pasir mampu bicara, cerita-cerita kita tak akan lagi menjadi suatu rahasia.

Petang ini, saya menjumpai lagi celana jeans hitam yang lama tergeletak rapi dalam gantungan pakaian. Saya mengambilnya. Mungkin saja saya tidak akan terusik rasa penasaran kalo saja saya tidak melihat ada lipatan di ujung bawah jeans itu.

Saya membuka lipatan itu. Dan...

Butir-butir pasir berjatuhan. Berserakan, bercampur dengan debu di lantai.

Saya tersenyum. Pasir-pasir itu mengingatkan saya tentang sesuatu. Mengenaimu.


Kepada debat dan seteru antara saya dan kamu yang biasa terjadi menjelang hari yang direncanakan tiba. Kepada beratus kilometer yang kita habiskan seharian. Kepada beberapa Pom Bensin yang kita singgahi saat jeda per kota. Kepada mie goreng dan dua gelas es teh dengan harga menggila. Kepada terik dan rintik yang menusuk-nusuk kulit. Kepada kisah yang terbagi selama perjalanan—yang membuat durasi terasa tak terlalu panjang. Kepada saya dan kamu. Kepada ‘kita’—semasa dulu.



Kita.... di masa lalu.

  
FYI : Posting ini masuk dalam kategori GALERI ASPRET
Semua gambar di dalam kategori GALERI ASPRET adalah ASLI HASIL JEPRETAN ASAL-ASALAN SAYA
Seluruh gambar tersebut saya ambil dengan kamera digital Canon A2600
 

(.‘’)(‘’.) (.‘’)(‘’.)


Matur nuwun sudah kersa pinarak ke gubuk kecil saya



                     Sebuah gubuk, tempat menabung potongan kejujuran dan cuplikan angan


0 komentar:

Posting Komentar

Thanks for Reading. Follow my instagram account @abadikanmu and see you there!