Pages

Rabu, 21 Mei 2014

ABG SMA di Kamar Kost



Banyak tempat yang menyimpan berbagai kenangan. Banyak cerita yang tercetak disana. Kamar kost saya, salah satunya.

Sembilan belas bulan sudah semenjak saya pertama kali tidur disana pada September 2012 sampai ketika saya berkemas April 2014.

Kamar kost saya terletak yang paling depan, dekat dengan teras. Antara teras dengan kamar hanya terpisah oleh jendela yang berukuran besar. Lewat jendela itu, banyak petualangan dimulai.

Ibu pemilik kost-an termasuk Ibu Kost yang enak. Beliau bernama Bu Indri. Bu Indri membebaskan anak kost dengan aturan yang nggak begitu ketat. Salah satu aturannya adalah pintu utama harus sudah dikunci setelah lewat jam 11 malam. Dan berkat jendela teras tadi, saya bisa keluar masuk kost jam berapapun saya mau.

Ngekost ngasih saya sarana dan fasilitas yang nggak saya dapatkan dirumah. Seperti keluar malam pulang pagi, mengajak teman ngobrol sampai berlarut lama atau bangun siang tanpa ada yang ngomelin.

Dari kamar kost itu, saya juga banyak mencoba hal baru. Saya pernah pada Januari 2013 tergeletak mual muntah karena mabok, pernah juga malas sekolah dan memilih tidur di kost seharian. Memang sih, kebanyakan peristiwa yang kejadian berkonotasi negatif. Tapi nggak semua melulu negatif kok.

Ngekost juga banyak ngasih hal positif. Misalnya, saya jadi bisa belajar manajemen waktu. Yang apa-apa biasanya sudah dijadwalkan dirumah, di kost semua waktu dan jadwal sepenuhnya ada di tangan saya.

Kapan saya harus bangun, kapan harus tidur, kapan harus cari makan. Keliatannya itu termasuk hal sederhana, tapi pada kenyataannya, hal seperti itu nggak sesederhana itu.

Kalo dirumah mah, saya kerap tidur malam dan nggak takut bangun kesiangan, soalnya pasti ada yag ngebangunin. Di kost yang ngebangunin cuma alarm. Itupun Alhamdulillah kalo bisa denger dan kebangun. Seringnya sih bisa bangun, tapi bangun cuma buat matiin alarm dan lantas tergeletak tidur lagi.

Ngekost juga bikin saya belajar tanggung jawab. Tanggung jawab soal duit jajan sama tanggung jawab soal prestasi sekolah. Malu-maluin juga kalo udah jauh dari rumah, pindah sekolah, eh tapi di sekolah nggak pinter. Kasian yang ngebiayai.

Pernah mengalami dimana kost adalah tempat yang ingin dituju ketika tempat lain tak menyediakan kenyamanan. Kadang kalo pas liburan lama, saya suka kangen banget sama kamar kost. Kangen sama teman-teman disana. Kangen sama seorang perempuan yang suka saya ajak ngobrol di kamar itu.

Akhirnya, dengan segala pahit manis berada di kamar kost selama 19 bulan, member saya pengertian tentang banyak pelajaran yang nggak saya dapatkan di sekolahan. Memberi gambaran cara bersosialisasi dan beradaptasi di daerah orang. Dan memberikan bekal pengalaman untuk menjajal tempat baru lainnya.


Kini saya mengerti. Banyak tempat yang menawarkan berbagai kenyamanan, tak ada tempat yang leih nyaman jika disana kita tak pernah menemukan kedamaian.

Dan saya menemukan kedamaian di kamar kost itu.
Kedamaian yang mengenang.
Selamat tinggal, Kamar Kost Bu Indri.


(.‘’)(‘’.) (.‘’)(‘’.)

Matur nuwun sudah kersa pinarak ke gubuk kecil saya
Sebuah gubuk, tempat menabung potongan kejujuran dan cuplikan angan

0 komentar:

Posting Komentar

Thanks for Reading. Follow my instagram account @abadikanmu and see you there!