Banyak tempat yang menyimpan berbagai
kenangan. Banyak cerita yang tercetak disana. Kamar kost saya, salah satunya.
Sembilan belas bulan sudah semenjak saya
pertama kali tidur disana pada September 2012 sampai ketika saya berkemas April
2014.
Kamar kost saya terletak yang paling depan,
dekat dengan teras. Antara teras dengan kamar hanya terpisah oleh jendela yang
berukuran besar. Lewat jendela itu, banyak petualangan dimulai.
Ibu pemilik kost-an termasuk Ibu Kost yang
enak. Beliau bernama Bu Indri. Bu Indri membebaskan anak kost dengan aturan
yang nggak begitu ketat. Salah satu aturannya adalah pintu utama harus sudah
dikunci setelah lewat jam 11 malam. Dan berkat jendela teras tadi, saya bisa
keluar masuk kost jam berapapun saya mau.
Ngekost ngasih saya sarana dan fasilitas
yang nggak saya dapatkan dirumah. Seperti keluar malam pulang pagi, mengajak
teman ngobrol sampai berlarut lama atau bangun siang tanpa ada yang ngomelin.
Dari kamar kost itu, saya juga banyak
mencoba hal baru. Saya pernah pada Januari 2013 tergeletak mual muntah karena
mabok, pernah juga malas sekolah dan memilih tidur di kost seharian. Memang
sih, kebanyakan peristiwa yang kejadian berkonotasi negatif. Tapi nggak semua
melulu negatif kok.
Ngekost juga banyak ngasih hal positif.
Misalnya, saya jadi bisa belajar manajemen waktu. Yang apa-apa biasanya sudah
dijadwalkan dirumah, di kost semua waktu dan jadwal sepenuhnya ada di tangan
saya.
Kapan saya harus bangun, kapan harus tidur,
kapan harus cari makan. Keliatannya itu termasuk hal sederhana, tapi pada
kenyataannya, hal seperti itu nggak sesederhana itu.
Kalo dirumah mah, saya kerap tidur malam
dan nggak takut bangun kesiangan, soalnya pasti ada yag ngebangunin. Di kost
yang ngebangunin cuma alarm. Itupun Alhamdulillah kalo bisa denger dan
kebangun. Seringnya sih bisa bangun, tapi bangun cuma buat matiin alarm dan
lantas tergeletak tidur lagi.
Ngekost juga bikin saya belajar tanggung
jawab. Tanggung jawab soal duit jajan sama tanggung jawab soal prestasi sekolah.
Malu-maluin juga kalo udah jauh dari rumah, pindah sekolah, eh tapi di sekolah
nggak pinter. Kasian yang ngebiayai.
Pernah mengalami dimana kost adalah tempat
yang ingin dituju ketika tempat lain tak menyediakan kenyamanan. Kadang kalo
pas liburan lama, saya suka kangen banget sama kamar kost. Kangen sama
teman-teman disana. Kangen sama seorang perempuan yang suka saya ajak ngobrol
di kamar itu.
Akhirnya, dengan segala pahit manis berada
di kamar kost selama 19 bulan, member saya pengertian tentang banyak pelajaran
yang nggak saya dapatkan di sekolahan. Memberi gambaran cara bersosialisasi dan
beradaptasi di daerah orang. Dan memberikan bekal pengalaman untuk menjajal
tempat baru lainnya.
Dan saya menemukan kedamaian di kamar kost
itu.
Kedamaian yang mengenang.
Selamat tinggal, Kamar Kost Bu Indri.
(.‘’)(‘’.) (.‘’)(‘’.)
Matur nuwun sudah kersa pinarak
ke gubuk kecil saya
Sebuah gubuk, tempat menabung
potongan kejujuran dan cuplikan angan
0 komentar:
Posting Komentar
Thanks for Reading. Follow my instagram account @abadikanmu and see you there!