Rintik-rintik
itu tergelincir jatuh bersamaan dengan pertanyaannya,
‘Kalo kamu takut, apa yang kamu lakuin supaya
nggak takut lagi?’
Aku
berusaha membentuk senyum yang tadi sempat pudar karena ketidakrelaan melihat
hujan mengusir senja.
Senja
yang seharusnya ku nikmati bersamanya.
‘Saya akan nutup mata, memegang erat modal
terakhir yang saya punya, mungkin sedikit mengumpat pelan, lalu mulai
melangkah. Berjalan melalui apa saja didepan saya. Dan saat itu, saya berharap
ada kamu disitu. Menunggu dengan tangan siap digenggam. Untuk bersama-sama
menjajal jalanan terjal dan bergeronjal. ‘
Aku
meliriknya, ‘Kamu mau, kan?’
Untuk
sesaat, ia terdiam.
Tak
bisa kuterka gerakan kepala yang akan ia tunjukkan.
Akankah
ia mengangguk … atau malah menggeleng?
(.‘’)(‘’.)
(.‘’)(‘’.)
Matur nuwun sudah kersa pinarak
ke gubuk kecil saya
Sebuah
gubuk, tempat menabung potongan kejujuran dan cuplikan angan
0 komentar:
Posting Komentar
Thanks for Reading. Follow my instagram account @abadikanmu and see you there!