Kualitas menarik dan bungkus yang apik
Tertata rapi dalam sebuah etalase bisu
Sayang, dunia begitu cermat memilah keadilan
Tak setiap insan mendapat kesempatan, meski ia seorang
pangeran
Hingga kotornya mutu, bukan lagi hal baru
Lelap adalah awal rencana
Sebelum mereka memulai perebutan dunia
Topeng, selimut, masker, kondom, atau gorok yang tajam
Bagai bingkisan menuju perang
Menghadapi yang disana, dengan penuh nista
Kemunafikan
Apa mataku minus?
Apa kacamata ini blawur?
Kenapa darah keserakahan tak lagi terlihat?
Putih atau hitam, manis atau pahit, gadis atau janda
Semua sama
Bagi sebagian mereka yang berpunya
Remote control sudah tergenggam di tangan
Menonton video sambil melotot, tertawa setan
Bagi mereka yang masih berkurang
Harus siap-siap dikendalikan
Uang, imbalan, pangkat, bahkan keperawanan
Hanya tipuan kamera pada iming-imingan iklan
Jika tak belajar, maka akan dihajar
Jika tak bersyukur, maka akan dikubur
Jika tak teliti, maka akan dikuliti
Dunia jadi pentas sandiwara
Asli atau bajakan tak mudah dibedakan
Daripada berpakaian bangsawan, berhati binatang
Lebih baik telanjang, suci tanpa hitam dan bayang-bayang
(.‘’)(‘’.)
(.‘’)(‘’.)
Matur nuwun sudah kersa
pinarak ke gubuk kecil saya
Sebuah gubuk, tempat menabung potongan kejujuran dan
cuplikan angan
0 komentar:
Posting Komentar
Thanks for Reading. Follow my instagram account @abadikanmu and see you there!