Seperti yang
ada di postingan sebelumnya, untuk bisa melihat pelangi, kita harus melihat
hujan terlebih dahulu.
Jalan yang panjang, berliku, tajam dan rawan hambatan
bisa dilewati dengan mudah jika diimbangi dengan tekad yang kuat. Berbeda
dengan jalan yang lurus, halus dan mulus tapi tanpa didasari semangat dan
tekad, kita bisa aja malah terjerumus atau kesasar disuatu tempat yang kadang
kita nggak penah memikirkannya.
Mungkin itu yang saat ini terjadi denganku, beberapa
hari ini niat tulus untuk bisa ngeblog sedikit terganggu. Pertama, entah kenapa
aku bisa dapet feel disetiap tulisan kalo menulis memakai laptop. Mungkin itu
suatu sugesti, tapi sugesti yang begitu manjur. Apalagi laptop itu ringan,
simple dan bisa dibawa kemana-mana.
Untuk saat ini tempat fovoritku menulis adalah di
teras rumah. Asik bisa nulis diteras, telebih saat malam. Sendirian, sepi,
hening, bertemankan suara ribut jangkrik dan sapuan angin sanggup memenuhi
otakku dengan segudang ide. Itu dulu, gara-gara sebuah virus, laptop terpaksa
ditahan—entah sampai kapan. Dan aku nggak bisa lagi menyentuhnya.
Sekarang pun, hidup serasa balik ke jaman primitive.
Menulis harus dimulai lagi dari awal, menggunakan bolpen dan kertas. Jika salah
huruf atau kalimat, musti ngocok.. tipex. Nggak bisa langsung tekan tombol
backspace. Tapi Alhamdulillah juga sih, masih di ijinkan untuk menulis pake
computer. Hanya saja, computer berada di ruang tengah. Dekat sama teve. Ruang
tengah selalu rame, cara yang paling sukses untuk membuyarkan onsentrasku. Dan
juga, keyboard nya keras abis. Mungkin karena jarang digunakan untuk mengetik,
hal ini menyebabkan menulis jadi kayak olahraga jari. Hasilnya? Menulis pun
menjadi acak-acakan, menulis jadi nggak maksimal. Jujur, aku kurang puas dengan
proker kayak gini. Butuh waktu yang lebih lama untuk menghasilkan sebuah
tulisan yang layak publish. Huft.
Kedua, masih berhubungan dengan nomor satu,
akhir-akhir ini aku malah jadi malas menulis. Entah karena apa. Aku jadi lebih
sering menulis artikel ketimbang menyelesaikan menulis cerpen. Di kepala
seperti nggak ada inspirasi. Harus nge charge diri nih, supaya bisa melanjutan
menulis cerpen.
Tapi aku percaya sama dua hal: bahwa inspirasi pasti
akan datang dengan sendirinya—meski kadang waktunya lama—dan bahwa melakukan
sesuatu yang kita ingin lakukan adalah suatu yang bisa menyegarkan dahaga batin
kita. Setidaknya itu yang aku alami.
Ketiga, mata dan punggungku sering sakit kalo kelamaan
duduk di depan computer. Dan aku jadi sering tidur lewat jam dua malam—bangun
jam sembilan pagi. Banyak waktuku yang tersita dengan menulis, mengakibatkan
aku menduakan handphone dan facebook. Udah lama aku ngga ngebuka dan update
facebook. Entah seperti apa rupanya sekarang, pasti udah banyak sarang laba-laba
yang menggantung liar dimana-mana. Sekarang aku jadi irit pulsa, karena sering
menonaktifkan handphone. Paling lama, aku cuman menyalakan hape selama lima
menit, itu pun cuma ngecek sms-sms yang masuk. Dicek terus udah. (Penyakit
kambuhan: sering lupa bales sms)
Keempat, ngeblog itu internet. Internet butuh koneksi.
Koneksi butuh biaya. Dan biaya membutuhkan uang. Berhubung modem masih rusak,
dan aku hanya bergantung dengan jasa warnet. Ya gini deh jadinya. Tiap hari
nyempetin waktu mampir ke warnet untuk sekedar posting. Kalo satu kali sehari
sih memang cuman seribu perak. Nah kalo sebulan? Kalo setahun?
Strategi pemostingan blog musti dirubah. Aku nggak
bisa kalo tiap hari apel ke warnet, bisa-bisa nanti masnya yang jaga warnet
naksir sama aku. Hoex.
Untuk kamu yang setia baca blogku, sementara ini aku
hanya akan posting tiap hari jumat atau
sabtu. Selain hari itu, yaa jadi hiatus dulu. Tapi tenang, meski seminggu cuma
posting satu kali. Tapi nggak satu entri, insyaallah sebanyak-banyaknya akan
aku posting.
Yaah, meskipun segala aral kian datang dan menghadang,
tapi semangat ngeblog kagak boleh padam. Hujan memang deras, hujang membasahi
apapun yang dilewatinya. Tapi ketika hujan reda, pelangi yang ditunggu-tunggu
akan muncul, bersinar di angkasa.
Keep on making your dreams guys. Kita tau, kita
percaya, semua yang kita upayakan akan sebanding dengan yang kita dapatkan.
Amin.
(.‘’)(‘’.)
(.‘’)(‘’.)
0 komentar:
Posting Komentar
Thanks for Reading. Follow my instagram account @abadikanmu and see you there!