Kita tahu, kita pun pernah berkali-kali tersiksa
olehnya.
Tapi kita menganggapnya sebagai sesuatu yang biasa,
yang saking biasanya, semua yang kita lakukan menjadi bagaikan suatu
kelengkapan. Kelengkapan yang mengutuhkan baris-baris kosong dalam paragraf
hubungan kita.
Kita sama sekali tidak mempermasalahkannya.
Sebab kita tahu, ada rasa besar bersembunyi dibalik
rasa-rasa yang nampak.
Rasa itu akan ada, tak berubah. Bahkan akan terus
berkembang, sembari menunggu untuk kemudian dinyatakan.
(.‘’)(‘’.) (.‘’)(‘’.)
Matur nuwun sudah kersa pinarak
ke gubuk kecil saya
Sebuah gubuk, tempat menabung potongan
kejujuran dan cuplikan angan
0 komentar:
Posting Komentar
Thanks for Reading. Follow my instagram account @abadikanmu and see you there!