Pages

Kamis, 19 Juni 2014

Kalo Saja Kamu Tahu Saya Rindu Kamu



Saya nggak perlu berjanji. Sebab saya bukan politisi.
Saya nggak perlu menggaransi. Sebab saya bukan lembaga asuransi.
Melupamu itu seperti membasmi korupsi. Susah sekali.
Saya rindu kamu. Selalu tanpa alpa setiap waktu.
Rindu semuamu.
Saya baru ngerti, ternyata rindu juga bisa sesakit ini.
..
Kalo kalian aja kangen dia, saya lebih sangat kangen dia. Cuma saya yang tahu kenapa dia pergi secepat itu.
Dan percayalah, dia tidak sungguhan ingin pergi.
Tidak.
Tidak selama ini.
Tidak seawal ini.

Saya nggak perlu bersumpah diri. Sebab saya bukan agamawan suci.
Saya nggak perlu mengganti rugi. Sebab saya bukan seorang yang anomali.
Merindumu itu seperti menyantap spaghetti bercampur duri.
Nikmat sekaligus bikin nyeri.

Pun seribu rindu terkumpul berbaris sejajar rapi, selama kamu tak pernah sempat saya temui, hati ini mustahil terlengkapi.
Detik-detik jam tangan membeku bersamaan dengan rindu yang mengawang abadi.

catatan yang ditulis pada malam pembukaan piala dunia
ketika rindu tiba-tiba menyerbu menghadang
saat ku sadari telah lama tak ada suaramu yang biasa memanggilku ‘sayang’


(.‘’)(‘’.) (.‘’)(‘’.)

Matur nuwun sudah kersa pinarak ke gubuk kecil saya
Sebuah gubuk, tempat menabung potongan kejujuran dan cuplikan angan

0 komentar:

Posting Komentar

Thanks for Reading. Follow my instagram account @abadikanmu and see you there!