Pages

Senin, 12 Mei 2014

Kamu, Senja dan Aku



Aku mencintaimu. Klise memang. Berulang ulang sudah kukatakan demikian. Karena memang itu yang terjadi.

Rasa ini alami. Ada tanpa mengada-ada. Rasa ini bukan rekaan. Inilah asli yang terasa disini. Hati ini.

Habiskan senjamu dan lihatlah aku. Aku sedari tadi terus mengais alasan. Untuk meninggalkanmu pergi dengan alasan apa saja.

Heran. Tak ada alasan yang kutemukan. Aku yakin bisa pergi sekarang, tapi sebentar lagi aku pasti pulang. Supaya tak terlambat menatapimu mengamati senja di ufuk sana. Sekali lagi.

Sepertinya kamu memang titik pusat gravitasiku. Sesuatu darimu berhasil menarik diriku kembali untukmu. Selalu dan selalu.

Dan senja itu, saksinya. Aku ingin terbang melewati semesta malam nanti. Namun sebelumnya, berikan aku daya sebagai bekal lintasi jagat raya.

Sederhana saja. Diamlah dan ijinkan ku mengecupmu ketika senja menjadi gulita.

(.‘’)(‘’.) (.‘’)(‘’.)

Matur nuwun sudah kersa pinarak ke gubuk kecil saya
Sebuah gubuk, tempat menabung potongan kejujuran dan cuplikan angan


0 komentar:

Posting Komentar

Thanks for Reading. Follow my instagram account @abadikanmu and see you there!