Pertama-tama,
ijinkan saya untuk tertawa.
Hahahahahaahahahhaahhahahahahahahahahahahahhaaaa!
Ada
banyak cara untuk mengungkapkan rasa sayang antara sepasang lelaki perempuan di
pagi hari. Ada yang saling mengirim pesan pendek dengan menyapa, ‘Halo selamat
pagi!’, ada yang merencanakan untuk mencari sarapan berdua, ada juga yang
mengisi dengan jalan-jalan bareng berdua. Bermacam-macam.
Tapi
di pagi itu, berbeda.
Mungkin
malamnya mereka sudah merencanakannya. Mengatur tempat, waktu dan detail kecil
lainnya. Menimbang-nimbang dan menentukan resiko apa yang sekiranya datang tak
terduga.
Barangkali
mereka hanya tak ingin melewatkan kesempatan yang ada. Dan ingin menikmatinya
berdua. Hanya berdua.
Pukul
enam lewat tiga puluh adalah angka yang ditetapkan untuk menandai waktu
pertemuan. Lelaki itu sudah tak sabar. Jantung perempuan itu pun
berdebar-debar.
Di
ruangan paling ujung di lantai dua. Di belakang jajaran bangku, disitu lah
tepatnya keduanya akan saling berjumpa.
Perempuan
itu tiba lebih awal. Ia memasuki ruangan dan duduk di samping bangku paling
belakang barisan kanan. Matanya menyisir keadaan sekitar, ia pun tersenyum.
Teringat apa yang dikatakan oleh lelakinya semalam.
‘Percayalah,
nggak mungkin ada orang yang berlalu lalang di tempat itu sepagi itu. Kita akan
aman disana. Lagi pula, kita juga nggak akan lama kok. Nggak ada yang bakal
curiga.’
Bola
mata perempuan itu melirik ke arah telepon genggam, memastikan ia benar-benar
datang di waktu yang benar. Ia menghembuskan napas pelan. Sedikit gelisah
menyelimutinya. Kemana lelakiku? Kenapa tak kunjung tiba?
Tak
berapa lama, suara langkah kaki terdengar berjalan masuk ruangan. Ah, itu
rupanya, lelakiku telah datang. Batin sang perempuan.
Lelaki
itu menutup pintu. Senyumnya disambut hangat oleh senyum si perempuan. Tatapan
lelaki itu seperti mengisyaratkan, ‘Apa ku bilang, semuanya akan baik-baik
saja, kan?’
Lelaki
itu mendekat, duduk bersebelahan dengan perempuan. Mereka tampak malu-malu.
Detik berdetak, waktu pun melaju konstan. Seperti yang semalam direncanakan,
mereka tak ingin menyia-nyiakan kesempatan. Tak rela durasi terbuang percuma
hanya karena basa-basi belaka.
Berlusin-lusin
rindu yang tertumpuk karena lama tak bertemu akhirnya dapat diluapkan lewat
sebuah ciuman. Bibir perempuan itu dilumat bibir si lelaki. Perlahan tapi
pasti, mereka mencoba menikmati. Sangat menikmati.
Jemari-jemari
lelaki pun mulai usil. Berawal dari pipi, lalu ke daerah bawah telinga, turun
ke wilayah leher, kemudian meraba area dada. Perempuan itu mendesah pelan. Satu
per satu kancing baju perempuan terbuka.
Bibir
mereka masih rapat menempel. Lidah dengan lidah juga ikut bersentuhan.
Lelaki
itu memberi instruksi tanpa kata supaya badan perempuan merebah ke lantai. Man
in the top. Desah demi desah pelan-pelan bersahutan. Kedua bibir itu terpisah.
Bibir lelaki berpindah menyusuri bekas daerah rabaan jemarinya. Menciumi pipi,
kemudian area bagian bawah telinga, turun ke leher, turun lagi ke tuang
belikat, turun lagi ke……
‘Krrrreeekkkk!’
Terdengar
suara pintu berdecit. Menandakan ada seseorang yang membuka pintu ruangan itu.
Lelaki itu tersontak kaget. Sang perempuan reflek dengan cepat menutup kancing
bajunya. Ah, padahal sedikit lagi bibir lelaki akan sampai ke pusatnya.
Pintu
terbuka lebar. Langkah kaki memasuki ruangan. Lelaki dan perempuan masih dalam
posisi rebahan. Terpaku tak bergerak. Dalam sedetik, pikiran lelaki terbang
kemana-mana. Berharap ia salah mendengar. Berharap ia menemukan tempat
persembunyian. Berharap ia bersama perempuan bisa menghilang.
Pagi
itu, jantung mereka mungkin berdegup lebih kencang dari sebelumnya. Seseorang
yang membuka pintu itu adalah saya. Entah kenapa ada dua helm tergeletak di
luar ruangan itu membuat rasa penasaran saya terusik. Saya iseng pengen liat.
Pasti ada sesuatu yang terjadi disana.
Si
lelaki langsung berdiri dengan muka waspada. Si perempuan duduk dengan wajah
menunduk. Saya cuma melongo dengan muka bloon sambil bilang, ‘Hei.. selamat
pagi!’
Hahahahahahahahahaahhahahahahahaha!
Sampai
sekarang pun saya masih bisa tersenyum mengingat pagi itu. Kejutan di pagi hari
yang istimewa. Maaf ya, mengganggu pagi kalian berdua!
Selamat
pagi! Dan selamat bercinta!
(.‘’)(‘’.) (.‘’)(‘’.)
Matur
nuwun sudah kersa pinarak ke gubuk kecil saya
Sebuah gubuk, tempat menabung potongan
kejujuran dan cuplikan angan
0 komentar:
Posting Komentar
Thanks for Reading. Follow my instagram account @abadikanmu and see you there!