Kadang ku merasa sendirian
Sahabat cuma diriku sendiri
Selalu terasa kesepian
Seakan orang-orang gak ada yang pernah
peduli
Apakah salah jika kita
pernah merasa sendirian ketika berada di keramaian? Merasa sendiri bukan berarti
tak mau merasa ditemani, begitu ucapnya. Kadang dia merasa risih dengan hiruk
pikuk sekitarnya. Menurutnya, yang ada disekelilingnya memang ada, memang
nyata. Tapi tak selalu peka.
Andai ada seorang bidadari yang mau mendengarkan isi hatiku
Andai ku hidup dengan bidadari yang
tetap setia menemaniku
Yang lagi sedih dan sepi
Dia juga mengakui, tak ada
manusia yang bertahan dalam kesendirian di waktu yang amat panjang. Setiap dari
dirinya meyakini, ia butuh orang lain. Seorang teman, mungkin. Tak ada kriteria
khusus, tak ada permintaan muluk-muluk, tak ada aturan harus gini-musti gitu.
Aku hanya ingin dimengerti, pintanya. Itu saja.
Bersama kita menangis
Bersama kita menangis …
Bersama kita menangis
Bersama kita menangis …
Ada kalanya dia tertawa. Karena
terpaksa. Karena ia tak mengerti harus bagaimana. Karena semua ini terasa tak
berasa baginya. Hampa.
Dia pernah berkata, tak
setiap kesedihan, pahit menjalani hidup, kecewa dan sesal harus ditandai dengan
lelehnya air mata. Kau bisa tertawa—sepuasmu, dan berpura-pura semua akan
baik-baik saja. Toh itu membuatmu tampak bercahaya ketimbang meredup bak neon
yang muram.
Mengulang ingatan kala malam
Otakku melayang di kesunyian
Aku butuh teman yang berarti
Tapi mereka sibuk memikirkan diri
sendiri
Sebisa mungkin, dia
mencoba berdiri. Mempertaruhkan cinta, menjaja kasih demi menggenggam nyawa.
Betapa ia berusaha percaya, Tuhan itu ada. Dan yang dialami olehnya adalah
suatu lembar yang biasa disisipkan di dalam buku bernama kehidupan. Ia terus
bersabar. Tuhan punya rencana, begitu rapalnya.
Andai ada seorang bidadari yang mau mengajak aku pergi
Andai ku terbang dengan bidadari yang
menggenggam
Dan membawa aku yang lagi sedih dan sepi
Malaikat tak bersayap.
Banyak yang mengira itu hanya dongeng. Mulanya, ia mengamininya. Tapi kali ini
lain. Dia pernah melihat malaikat itu. Pada suatu pertemuan yang telah
digariskan. Hingga keduanya harus dipisahkan.
Bukan untuk dilarang
mencinta. Mereka memang ditakdirkan untuk saling mencari. Belajar tentang gelap
dan terang, tentang tenggelam dan terbang, tentang derita dan bahagia.
Sebagai bekal persediaan
yang wajib dibawa sebelum mengawali satu ikatan. Dan mereka bertemu, bercinta.
Selamanya.
catatan ketika hujan tergelincir jatuh,
dan setetes rintik merambat di kaca
jendela
seiring melodi lagu Slank – Bersama kita
menangis
bercipratan mengisi ruang
kosong
(.‘’)(‘’.) (.‘’)(‘’.)
Matur
nuwun sudah kersa pinarak ke gubuk kecil saya
Sebuah gubuk, tempat menabung potongan
kejujuran dan cuplikan angan
0 komentar:
Posting Komentar
Thanks for Reading. Follow my instagram account @abadikanmu and see you there!