Kenapa
saya nggak disiplin menulis?
Karena
ternyata menulis itu nggak semudah yang saya bayangkan.
Menulis
memang gampang, tapi konsisten menulis itu butuh perjuangan. Menulis tulisan
yang bagus, saya pernah. Hingga di muat di Koran, saya pernah. Tapi menulis
yang bagus dan layak muat secara berulang kali itu baru luar biasa. Luar biasa
hebat—dan luar biasa susah. Susah namun bukan mustahil.
Pertama
kali tahu kalo saya suka menulis, sekitar tahun 2011. Niat menulis berawal dari
tugas Guru KKPI, yaitu bikin blog dan dalam waktu satu bulan blog harus
dikunjungi minimal seratus visitor. Mau nggak mau saya mulai mengisi blog
dengan tulisan-tulisan saya. Bukan blog ini. Tapi blog saya yang dulu.
Ditambah
lagi, saat itu saya mengenal film Raditya
Dika yang berjudul Kambing Jantan
the Movie. Film yang bercerita bagaimana hidup seseorang berubah berkat
ngeblog. Semangat menulis saya langsung mencuat-cuat setelah nonton film itu.
Iya.
Tujuan awal ngeblog adalah uang dan terkenal. Tapi berjalannya waktu membuat
hati saya juga berjalan realistis. Bahwa uang dan terkenal bukan sesuatu yang
hadir secara instan melainkan lewat proses yang panjang.
Lepas
dari tugas guru, pelan-pelan saya kian menyukai menulis. Menulis menjadi bentuk
ekspresi diri saya. Selain merasakan kebebasan, dengan menulis saya jadi tahu
nikmatnya mengungkapkan sesuatu yang terpendam.
Maka
terciptalah blog ini. Bagai calon legislatif yang menemukan kursi DPR, saya pun
rajin menulis dan membaca banyak tulisan dari blogger lain. Hasilnya berimbas
ke semangat saya. Kalo sebelumnya semangat saya mencuat-cuat, kini ia melompat
terbang.
Bisa
dilihat, di awal blog ini tercipta—Februari 2012—saya termasuk blogger pemula
yang produktif menulis. Sebagai resiko dari perbuatan, blog saya mulai ramai
dikunjungi. Meski belum banyak tapi hal itu sudah berhasil memompa lagi
semangat menulis saya.
Namun
menulis terkadang terasa melelahkan. Semangat yang mulanya saya kira berpondasi
kuat ternyata harus tumbang. Saya menjadi hiatus—sebutan untuk blogger yang
lama tak ngeblog. Berhenti menulis berbulan-bulan. Pengunjung blog saya
menyusut drastis. Jika tulisan saya di blog diibaratkan air, blog saya pun
menjadi seperti padang gurun yang kerontang.
Nggak
enak. Rasanya tiap hari kangen menulis. Ide selalu ada, waktu juga sudah
tersedia, niat sudah didapat, tapi… nggak ngerti kenapa, menulis menjadi
pekerjaan yang begitu sulit.
Meski
semangat menulis sedang tersendat, keaktifan blogwalking masih menyala. Saya
tetap rutin jalan-jalan membaca tulisan blogger lain yang saya suka. Disana, di
postingan blog-blog keren itu, saya malah jadi iri. Iri sama semangat menulis
mereka. Kok nggak padam-padam ya?
Dari
blogwalking, saya mulai bertanya dan menyimpulkan jawaban. Yang saya temukan,
beberapa diantaranya…
·
Menulis di blog,
yang mana adalah tempat umum, membutuhkan semangat berbagi yang tinggi.
·
Menulis nggak
perlu selalu bagus—kecuali kalo kita bisa selalu nulis bagus. Karena tulisan
yang bagus tapi mogok di tengah jalan kalah sama tulisan yang biasa saja tapi
selalu selesai.
·
Menulis nggak
perlu bertele-tele. Menulis yang baik adalah tulisan yang bermanfaat dan
orisinal. Dekat dengan diri kita maupun dengan pembaca.
·
Menulis itu
sebenarnya sederhana. Menulis apa yang dijalani, digelisahkan atau dirasakan.
Yang penting maksud tulisannya tercapai, sampai dan selesai.
·
Para blogger yang
menjadi favorit saya, umumnya melakukan hal-hal yang nggak jauh berbeda: mereka
sering menulis. Disiplin menulis. Dan rutin menulis.
Kesimpulan
yang saya dapatkan, lelah menulis itu wajar. Manusiawi. Tapi orang hebat tetap
mencoba ‘menciptakan sesuatu’ saat orang lain sibuk ‘cari alesan ini-itu’.
Singkatnya, boleh berhenti untuk istirahat sejenak. Tapi jangan kelewat lena
dan meninggalkan tujuan.
Yang
jadi tujuan istirahat kan untuk mengumpulkan kekuatan supaya bisa kembali
melanjutkan perjalanan.
Ah,
saya memang sok tahu. Tapi yang saya tahu menulis merupakan sebuah proses dalam
mengabadikan kejadian dan sarana pendewasaan melalui beragam pemahaman.
Ah,
saya memang sok mau. Tapi yang saya mau, saya mau menulis yang bermanfaat dan
orisinal.
Semoga
sok tahu dan sok mau saya ini bermanfaat.
Happy
writing, everyone!
(.‘’)(‘’.) (.‘’)(‘’.)
Matur
nuwun sudah kersa pinarak ke gubuk kecil saya
Sebuah gubuk, tempat menabung potongan kejujuran dan cuplikan
angan
0 komentar:
Posting Komentar
Thanks for Reading. Follow my instagram account @abadikanmu and see you there!