Pages

Sabtu, 23 Juni 2012

Memelihara PSK


‘Ndak perlu larut dalam sedih. Masih banyak jalan menuju gerbang Roma. Termasuk berjalan mundur atau berhenti sejenak untuk mencapai tujuan. Berhenti bukan berarti harus berhenti, stop, berdiri diam di tempat. Mungkin sampeyan bisa mengecek ulang segala onderdil yang akan anda bawa, mengencangkan baut-bautnya, dan memberi pelumas yang baru supaya mesin di kepala sampeyan bisa lebih siap menempuh perjalanan.’

‘Saya tak mengerti apa saya masih sanggup menerobos hening malam itu atau tidak. Saya takut terperosok ke jalanan yang gelap—dan angker. Sepertinya saya belum yakin saya siap.’

‘Harus siap!’ nada Bapak itu makin tegas. ‘Perjalanan masih panjang. Jangan sampai melambat. Bensin boleh habis, tapi nanti harus diisi. Jalan yang gelap ndak boleh dijadikan penghambat. Kalau ingin berkenala, silaken saja, tapi ingat, bawalah peta supaya ndak tersesat. Untuk dapat sampai ke tujuan memang ndak mudah, asalkan sampeyan tabah, konsentrasi dan hati-hati, saya yakin, insya Allah, sampeyan pasti bisa!’

‘Bagaimana jika ditengah jalan ban saya bocor?’

‘Bawa ban cadangan dari rumah!’

‘Kalau mesin saya yang mogok?’ tanya saya, judes. ‘Lagipula rutenya berkelok-kelok dan menanjak. Mesin saya apa kuat?’

‘Itu resiko. Sampeyan jangan takut dengan resiko. Dari pertama kali sampeyan memutuskan untuk berani mengambil nafas, saat itulah sampeyan hidup dan resiko pasti akan menyambut.’ Jelas Bapak tersebut. ‘resiko hinggap dimana-mana. Setiap hal yang kita lakukan dan pilihan yang kita tentukan, semua mengandung resiko.’

Bapak itu berdehem. Mengambil nafas sejenak, kemudian kembali melanjutkan petuahnya. ‘jika sampeyan menabung hal baik, maka sampeyan akan memetik resiko yang baik pula. Sebaliknya, jika sampeyan menginvestasikan sesuatu yang buruk, meski sekecil apapun, sampeyan ndak bisa sempunyi. Resiko pasti akan menemukan dan menggerayangi sampeyan. Resiko dan langkah memang berjalan beriringan. Resiko ndak bisa dihindari dan ditinggal lari, melainkan ia ada untuk dihadapi!’

‘Dengan apa? Saya tidak punya cukup uang untuk membeli mesin baru. Mesin saya, mesin lama. Seken.’

‘Ndak ada yang sanggup menjamin. Mesin baru belum tentu selalu menghasilkan yang baik. Murah atau mahal sama saja. Asal sampeyan tahu kunci sukses dalam hidup ini, ah, sampeyan akan berhasil meraih mimpi yang di idam-idamkan.’

‘Kalau saya boleh tahu, apa kuncinya, Pak?’

‘Peliharalah PSK dalam hati sampeyan. Rawat dan jagalah ia selamanya. Itu adalah bekalmu selama di perjalanan nanti. Yakni, Percaya, Selalu berusaha, dan Keteguhan doa.’

Saya mengangguk, puas. Tersenyum pada Bapak itu. ‘Matur nuwun, Pak, atas wejangannya..’

(.‘’)(‘’.) (.‘’)(‘’.)

Matur nuwun sudah kersa pinarak ke gubuk kecil saya

0 komentar:

Posting Komentar

Thanks for Reading. Follow my instagram account @abadikanmu and see you there!